Tanya Jawab Perikanan
TANYA
|
JAWAB
|
Bagaimana pemberian TON pada pengolahan dasar dan pemeliharaan
di lahan tambak udang?
|
Aplikasi pada saat
Persiapan Kolam/sebelum isi air
Aplikasi selama
budidaya belangsung.
|
Setelah ikan
ditebar, apa tidak berbahaya jika TON ditebarkan ke air kolam ?
|
TON tetap bisa
diberikan walaupun sudah ada ikannya. Aplikasi dengan dilarutkan dahulu
kemudian disiramkan ke air kolam, dengan dosis 1 kg per hektar tiap 15 hari
sekali. Fungsi perlakuan pada tahap ini adalah untuk mempertahankan kualitas
air agar tetap bagus selama budidaya berlangsung.
|
Berapa dosis
penggunaan VITERNA dan POC NASA serta HORMONIK pada budidaya ikan nila,
bagaimana cara aplikasi yang efektif ?
|
Jika menggunakan
ketiga produk tersebut, cara pencampurannya adalah : VITERNA dan POC NASA
masing-masing satu botol dicampur menjadi satu, kemudian campuran tersebut
ditambah dengan 1 - 2 tutup botol HORMONIK. Sedangkan dosis penggunaannya
sama saja untuk semua jenis ikan maupun udang, yaitu 1 tutup botol campuran
tersebut ditambah dengan 0,5 sampai 1 liter air yang kemudian dicampur dengan
2 ? 3 kg pakan ikan.
|
Bagaimana perlakuan
terhadap air kolam yang baru saja kena hujan deras dalam waktu yang lama ?
|
Sifat air hujan yang
kurang baik bagi kehidupan ikan adalah keasaman yang agak tinggi yang bisa
meningkatkan resiko tumbuhnya jamur dan bibit penyakit lain. Untuk
mengatasinya adalah dengan cara pembuangan air bagian atas kolam kira-kira
setinggi 10 ? 20 cm. Agar keasamannya netral, beri kapur dolomite atau zeolit
dengan dosis 500 kg perhektar.
|
Bagaiman aplikasi
TON pada kolam dari semen atau terpal ?
|
Pada kolam semen
atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di lahan tanah,
oleh karena itu perlakuan TON hanya dilakukan setelah isi air. Perlakuan
pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam diisi air
setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (satu
sendok makan penuh per 100 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari,
setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya
dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang
setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya.
|
Jika kita pakai
VITERNA dicampur dengan 1 kg pakan ikan, apakah tidak over dosis ?
|
VITERNA adalah bahan
organic murni, sehingga sebenarnya tidak ada kata over dosis karena prinsip
kerja VITERNA seperti pakan biasa. Banyak pengguna yang juga memakai dosis
tersebut dan tidak terjadi masalah pada ikannya.
|
Jika kolam tidak
bisa dikeringkan, apa akibatnya, apakah produk NASA bisa mengatasi masalah
tersebut ?
|
Jika tidak bisa
dikeringkan, maka tanah dasar kolam akan menjadi lebih asam. Hal itu tentu
akan sangat merugikan bagi ikan maupun udang yang dipelihara. Cara
mengatasinya adalah dengan pemberian kapur dolomite atau zeolit dengan dosis
yang disesuaikan dengan keasamannya. Pemberian TON secara kontinyu dapat
mengurangi kadar keasaman tersebut, namun akan lebih efektif jika tetap
digunakan kapur seperti di atas.
|
Pak jika kita
menggunakan pelet dengan kadar protein 20% kemudian dicampur dengan produk
NASA, apakah hasilnya akan sama dengan ikan yang diberi pakan dengan protein
30% ?
|
Hasil aplikasi di
lapangan menunjukkan bahwa penggunaan produk NASA mampu meningkatkan hasil
panen walaupun hanya menggunakan pakan buatan sendiri atau pakan yang
harganya rendah. Hal itu bisa tercapai karena produk NASA menambah kandungan
nutrisi di pakan yang diberikan. Akan tetapi jika menggunakan pakan yang
lebih bagus, maka hasilnya juga jauh lebih baik, karena disamping menambah
kandungan pakan, produk NASA juga berfungsi meningkatkan efisiensi
penggunakan zat gizi di pakan.
|
Bagaimana mengatasi
udang windu yang stress ?
|
Udang windu stress
banyak sebabnya, bisa karena kurang pakan, karena perubahan kualitas air,
bisa karena cuaca yang kurang baik dan sebagainya. Sehingga cara mengatasinya
juga harus sesuai dengan penyebabnya. Namun demikian kita bisa membuat udang
mempunyai daya tahan yang tinggi dengan memberi pakan yang cukup dan
berkualitas. Produk NASA baik TON maupun VITERNA atau POC NASA mampu
meningkatkan daya tahan dari segi kualias air yang baik dan konsumsi nutrisi
yang berkualitas.
|
Apakah produk NASA
dapat mengatasi penyakit bintik putih pada udang windu ?
|
Penyakit bintik
putih pada udang windu adalah penyakit karena serangan virus SEMBV (Systemic
Ectodermal Mesodermal Baculovirus), yang mengakibatkan penyakit penurunan
daya tahan tubuh udang sehingga udang mudah sekali sakit dan mati. Sampai
saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut. Yang dapat
kita lakukan adalah mencegah virus tersebut masuk ke kolam budidaya kita.
Caranya dengan mencegah masuknya hewan pembawa (carrier) kepiting, udang liar
masuk ke kolam budidaya kita. Produk NASA baik TON maupun VITERNA atau POC
NASA memang bukan obat, tetapi mampu mengurani efek serangan virus tersebut
dengan meningkatkan daya tahan tubuhnya.
|
Tanya Jawab Perikanan
TANYA
|
JAWAB
|
Bagaiman mengatasi penyakit karena jamur pada ikan air tawar ?
|
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit, cendawan, atau
hama dapat ditanggulangi dengan menggunakan bahan kimia atau disinfektan dan
insektisida. Disinfektan yang biasa digunakan adalah benzalkonium chloride,
chlorine, formaldehyde, dan iodine. Dalam pemberian antibiotika maupun
disinfektan, yang terpenting dan harus diperhatikan adalah dosis dan cara
pemakaian serta waktu henti obatnya (with drawal time). Pemberian TON baik
sebelum maupun selama budidaya berlangsung akan membantu mengurangi resiko
pertumbuhan jamur di air kolam.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Lahir dari sebuah keprihatinan mendalam umumnya terhadap kondisi ekosistem di muka bumi yang mengalami proses kerusakan akibat pengembangan dan rekayasa kimia dasar dengan dosis dan pengaplikasian yang kurang bijaksana yang diantaranya melanda dunia AGROKOMPLEKS (Pertanian, Peternakan, Perikanan) yang berujung pada manusia pada akhirnya.
Secara lebih khusus dan mendalam juga mencermati kondisi dunia AGROKOMPLEKS Di Indonesia dimana aspek yang paling mendasar yaitu Obyek (menyangkut tanaman, ternak, ikan) dan Subyek (menyangkut Pelaku pertanian/petani) yang masih memprihatinkan di semua sisi dimana sesungguhnya begitu besar potensi Indonesia di bidang AGROKOMPLEKS untuk sarana mewujudkan cita-cita kemerdekaan “INDONESIA MAKMUR RAYA BERKEADILAN”.
Di sisi Obyeknya, aspek Kuantitas - Kualitas -Kelestarian (K-3) produksi Agrokompleks masih jauh dari potensi optimalnya sementara di sisi Subyeknya, aspek Pola pikir - Mental - Motivasi - Keilmuan - Modal juga masih belum mencapai kompetensinya.
Sadar terhadap kondisi tersebut maka semenjak tahun 1985 telah dilakukan penelitian dan pengembangan untuk perbaikan lingkungan yang terutama ditujukan untuk aspek obyeknya dahulu yang hingga sekarang telah menghasilkan banyak produk dan teknik budidaya di bidang AGROKOMPLEKS dan teknologi perbaikan/reklamasi lahan-lahan yang rusak atau tercemar yang semuanya berasaskan Back to Nature (Kembali Ke Alam) sesuai agenda 21 hasil Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) BUMI di bawah panji PBB bertempat di Rio de Janairo tahun 1992.
Pengembangan aspek Subyek (SDM Pertaniannya) dilakukan melalui pola networking sehingga bertahap diharapkan dapat ter-up grade (meningkat) di sisi pola pikir, mental, motivasi, keilmuan dan permodalan dengan cukup efektif, efisien dan cepat.
Dengan Prinsip kerja untuk bisa menjadi mendapatkan
P -rofit, P -engetahuan, L -eluasa, NA -ma baik, S -ilaturahmi Dan A -mal (PPL NASA)
maka kami berjuang mewujudkan:
Visi : Hidup Bahagia dan Sejahtera Selaras Alam
Misi : Bersama Menuju Masa Depan Lebih Baik
Tujuan : Pemberdayaan Potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Berkelanjutan
Dengan semangat mencapai “INDONESIA MAKMUR RAYA BERKEADILAN” serta memberikan sesuatu yang bermanfaat dan bermakna bagi Dunia.